Cara Apply Visa Schengen – Updated 2022

Cara Apply Visa Schengen – Updated 2022

Ga bisa dipungkiri, pengurusan visa untuk Eropa (Schengen Area) itu cukup rumit. Pastinya lebih rumit daripada negara-negara di Asia. Lebih mahal juga? tapi apa worth it?

Worth it, kok. Bagaimanapun juga, Eropa menawarkan pengalaman yang benar-benar berbeda karena orang-orang dan budayanya cukup berbeda jauh dari Indonesia. 

Dari seluruh negara di Eropa, Schengen Area terdiri dari 26 negara. Dengan kata lain, sekali kamu apply visa Schengen, kamu bisa masuk ke 26 negara tersebut. Untuk mengecek negara apa saja yang termasuk Schengen Area, bisa dicek di sini.

Nah saat apply visa lewat Perancis, kita akan apply di TLS Contact, bukan di kedubesnya langsung. Sama seperti kalau apply lewat Belanda akan apply di VFS Global. TLS Contact dan VFS Global adalah agen perjalanan yang digunakan oleh kedutaan besar, khusus untuk mengurus visa.

Ke negara apa sebaiknya apply visa?

Karena negara Schengen ada banyak, sebelum kita membahas dokumen dan lain-lainnya, pertanyaan yang paling pertama harus dijawab adalah lewat negara apa kita harus apply visa? Apakah lebih baik Belanda, Perancis, Italia, atau negara lainnya?

Ada 2 cara untuk menilai:

  • Dari negara apa kamu masuk?
  • Negara apa yang paling lama kamu kunjungi?

Misalnya, kamu masuk dari Perancis (kedatangan penerbangan di Perancis) dan dari rencana itinerary kamu, Perancis memang paling lama. Berarti, sudah benar kamu apply lewat Perancis. Jadi, sesuaikan dengan rencana kamu yaah?

Apa saja dokumen yang diperlukan untuk Visa Schengen (via Perancis)?

To be noted, semua dokumen yang disebutkan di bawah ini hanya perlu originalnya saja, ga perlu fotokopi, kecuali akta kelahiran, kartu keluarga (KK), dan paspor. Jadi, ga usah buang-buang kertas dengan fotokopi semua dokumen ya! Sayangi bumi❤️ 

Langsung lah kita bahas dokumen-dokumen yang diperlukan untuk visa wisata yah. Dokumen yang disebutkan di bawah ini harus diurutkan sesuai urutan di bawah ini ketika interview/janji temu di TLS Contact.

1. Schengen Visa Form

Untuk bisa memilih waktu interview/janji temu, kamu harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di situs France-Visas. Daftarnya di sini ya (klik link). Schengen Visa Form akan kamu dapatkan saat sudah mendaftar (melalui email).

2. France-visa Receipt

Sama seperti Schengen Visa Form, kamu bisa mendapatkan France-Visa Receipt ketika sudah selesai mengisi data-data kamu dan membuat janji temu (melalui email).

3. two recent identity photos

Harus ukuran 3.5 x 4.5 dengan background putih. Karena background putih, usahakan baju dan kerudung yang dipakai berwarna kontras dengan background. Jadi, hindari pakai warna krem, kuning muda, apalagi putih juga. Kalau warna pakaian nyaru dengan background, bisa ditolak loh fotonya.

Nah kalau mau ambil dan cetak foto di TLS Contact juga bisa. Ada photobox khusus di sana. Harganya 75 ribu, memang lumayan mahal. Tapi kalau dipikir-pikir, cukup ekonomis untuk orang-orang yang di dekat rumahnya tidak ada jasa foto dan cetak foto, jadi tidak perlu menyempatkan waktu untuk menyiapkan foto. Bisa sekalian saat janji temu aja.

4. round-trip flight ticket with confirmed dates

Tidak perlu beli tiket dulu untuk bisa apply visa. Apalagi kalau ada risiko visa diterima dan tiket kamu bisa hangus. Kamu bisa pakai yang namanya dummy ticket. Kamu bisa baca-baca di sini untuk lebih mengenal apa itu dummy ticket. Tenang saja, dummy ticket pun diterima kok untuk apply visa. Aku pun pernah pakai dummy ticket. Pastinya jangan lupa beli tiket aslinya juga ya?

5. personal itinerary

Tidak perlu terlalu detail kok, yang penting dengan jelas menyatakan kamu akan ke mana dan tinggal di mana setiap harinya. Untuk transportasi, cukup disebutkan saja tanpa harus kamu booking. Biasanya aku book transport antarkota pas udah dapet visa biar aman.

Salah satu trik yang harus kamu perhatikan untuk itinerary adalah kamu harus memastikan kamu menginap paling lama di negara yang kamu apply, dalam hal ini berarti di Perancis. Misalnya total kamu di Eropa 12 malam, kamu bisa mengatur 5 malam di Perancis, 4 malam di Swiss, dan 3 malam di Italia.

6. travel insurance

Cukup bukti pembayaran dan bbrp halaman polisnya saja, ga perlu 1 dokumen polis. Bahkan kalo print sendiri pun bisa kok, ga perlu dokumen fisik dari asuransinya langsung. Pastikan coverage-nya minimal 30.000 Euro.

Yang lebih penting, di bagian “Destination” dan “Territorial Limit” harus tercantum masing-masing Schengen dan Wordwide; Schengen dan Schengen; atau Worldwide dan Worldwide. Tidak boleh ada nama negara di bagian tersebut. Ini akan menyebabkan dokumen kamu ditolak (seperti yang aku pernah alami?).

Untuk mengecek travel insurance yang cocok buat kamu, bisa cek di sini. Atau, langganan aku nih di MSIG (klik link). Murah meriah, prosesnya mudah, dan sudah meng-cover COVID-19.

7. accomodation reservation

Website paling oke yang sering aku pakai untuk cari penginapan on budget adalah Airbnb dan booking.com. Kalo cuma berdua, ternyata lebih murah kalo pakai Airbnb karena di Airbnb lebih banyak opsi sewa kamar apartment. Jadi, ga perlu nginep di hotel berbintang buat bisa apply visa ke Eropa yaah?

Nah buat visa, kamu harus print bukti reservasi/bukti pembayaran/invoice dari reservasi penginapan kamu. Kalo pakai Airbnb atau booking.com, bisa di-download langsung dari websitenya pas kamu udah bayar. Ga harus fully paid, kalo kamu bayarnya nyicil juga ga masalah. 

Setiap malamnya harus jelas menginap di mana ya. Ga cuma di Perancisnya, tapi semua negara yang kamu kunjungi selama perjalanan kamu. Walaupun kamu punya rencana untuk pakai overnight bus, book aja dulu penginapan yang ada free cancellation. Nanti kamu bisa cancel kalo kamu sudah dapet visa dan fix pakai overnight bus. 

TIPS: Kalo ga di-cancel juga berguna loh. Biasanya overnight bus itu sampai di tujuan pagi-pagi, bahkan bisa sebelum jam 6 pagi, sedangkan kamu baru bisa check-in di penginapan biasanya di atas jam 12 siang. Kalau kamu punya budget cukup, kamu bisa book 1 hari ekstra biar bisa super early check-in. Enak, kan, bisa istirahat dan naro koper, apalagi kalo pegal-pegal habis bermalam di bus.

8. bank statement (3 months)

Kamu membutuhkan surat referensi dari bank yang mencantumkan nominal akhir rekening dan juga rekening koran selama 3 bulan terakhir.

Nope, kamu ga butuh Rp50.000.000,00 mengendap di rekening untuk apply visa Schengen. Saat pertama kali aku apply visa Schengen, di rekeningku hanya ada sekitar Rp15.000.000,00 untuk 12 hari (no kidding!) dan alhamdulillah diterima.

Kok bisa? Ternyata, ada perhitungannya. Biaya hidup di Eropa minimal adalah 64 Euro per hari (referensi: klik di sini). Nah, tinggal hitung deh berapa hari kamu di Eropa. Misalnya kamu di Eropa 10 hari, berarti uang yang kamu butuhkan untuk mengendap di rekening adalah 640 Euro (dikali dengan kurs saat kamu apply).

Ingat, itu angka minimal. Pastinya semakin banyak akan semakin aman, tapi kalau belum ada uang sebanyak itu, jangan diambil pusing dan jangan jadikan itu penghalang untuk kamu traveling ke Eropa yaa❤️

Satu tips lagi terkait rekening koran. Jangan pakai rekening yang tidak aktif (termasuk rekening khusus tabungan). Untuk 3 bulan yang akan kamu cetak, pastikan kamu aktif memakai rekening kamu, lengkap dengan uang masuk dan uang keluar. Ini untuk memastikan bahwa rekening tersebut benar-benar milik kamu dan kamu pakai sehari-hari.

Banyak orang yang tiba-tiba memasukkan uang jumlah besar (yang bukan miliknya) agar diterima visanya, tapi justru hal ini akan berisiko untuk kamu.

9. working certificate

Surat keterangan kerja; harus mencantumkan nama, jabatan, gaji, dan kontak orang kantor. Jangan lupa cap perusahaan. Ini untuk membuktikan kamu punya pekerjaan, punya penghasilan, dan ga akan cari kerja di Eropa.

Kamu bisa minta ke HR kantor kamu. Kalau kantor kamu udah cukup established, biasanya mereka udah punya template sendiri kok untuk surat keterangan kerja.

10. last 3 months pay-slips

Untuk yang freelancer atau punya bisnis, kamu bisa melampirkan dokumen yang membuktikan bahwa kamu memiliki pemasukan dari pekerjaan kamu. Yang aku bayangkan (bisa jadi salah, karena jujur aku belum pernah apply untuk freelancer atau pebisnis), misalnya kontrak dengan client, NPWP, dan/atau bukti kepemilikan bisnis. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa tanya ke TLS Contact juga.

11. birth certificate (copy)

Akta kelahiran bisa kamu fotokopi dan langsung kamu pakai untuk mengajukan visa tanpa harus kamu translasi ke bahasa Inggris atau Perancis. Diterima kok?

12. Family Certificate (Copy)

Sama seperti akta kelahiran, kartu keluarga (KK) pun cukup membawa fotokopinya aja. Tapi kalau mau tenang untuk jaga-jaga bisa banget dokumen aslinya dibawa.

Yang harus diperhatikan untuk KK adalah KK yang diterima oleh kedubes Perancis hanya KK dengan tahun terbit paling lama tahun 2014. Jadi kalau misalnya KK kamu terbit tahun 2001, TLS tidak akan terima dan kamu harus membuat KK baru. Ini adalah peraturan baru yang diberlakukan sejak 2020.

Ets, tapi ternyata sekarang sudah simpel untuk membuat KK baru. Sudah bisa full online tanpa harus ke kantor kelurahan. Tinggal kunjungi website Dukcapil, isi formulirnya, kemudian dalam waktu kurang dari 2 jam KK nya sudah siap dalam bentuk soft-copy. Tinggal diprint deh?

13. Passport (original + copy)

Paspor harus masih punya masa berlaku 6 bulan pada saat kamu pergi dan pulang kembali ke Indonesia. Misalnya kamu mau pergi bulan Juni, lalu paspor kamu akan habis masa berlaku bulan Agustus. Paspor tersebut tidak bisa kamu gunakan karena pada saat kamu balik ke Indonesia, sisa masa berlaku tinggal 1 bulan. Kamu harus perpanjang terlebih dahulu paspor kamu untuk apply visa.

14. Old Passport (Original + copy)

Paspor lama digunakan untuk dokumen pendukung. Misalnya kamu sudah pernah ke negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, atau bahkan pernah dapat visa Schengen juga sebelumnya, visa-visa tersebut bisa memudahkan kamu untuk mendapatkan visa berikutnya.

Kalau kamu pernah tinggal atau belajar di negara Schengen, kamu juga bisa melampirkan surat keterangan kamu pernah tinggal di sana (dan sudah tidak lagi sekarang).

Kapan sebaiknya kita apply?

Kita sudah bisa apply visa 3 bulan sebelum keberangkatan. Semakin jauh dari hari keberangkatan, semakin baik. Kita tidak tau kapan visa kita akan terbit. Kalau terlalu dekat, bisa jadi pengajuan visa kita tidak diterima. 

Aku menyarankan paling aman adalah 2 bulan atau 1.5 bulan sebelum keberangkatan. Aku pernah apply 1 bulan sebelum berangkat dan ternyata butuh waktu 3 minggu buat visanya selesai. Superrrr mepet, bayangkan aku baru terima visa 10 hari sebelum berangkat. Duh deg-degannya ga mau diulang lagi deh? 

Berapa biaya apply Visa Schengen (2022)?

Yang tidak kalah penting, tentu saja biayanya. Biaya yang dibutuhkan untuk mengajukan visa short-term untuk wisata tahun 2022 adalah Rp1.819.500,00 (biaya visa + service fee TLS). Kamu bisa membayar dengan kartu debit (ada biaya tambahan Rp23.000,00) atau QRIS (gratis) kalau kamu punya e-wallet atau m-banking. Praktissss?

Berapa lama visanya selesai diproses?

Standarnya adalah 10 hari kerja atau 2 minggu. Tapi tentu saja, kalau dokumennya ada yang kurang atau ada hal lain yang harus dipertimbangkan, bisa lebih lama. Bisa sampai 3 minggu atau 4 minggu. Peak season juga bisa menyebabkan proses lebih lama, seperti saat musim Summer (Juni-Agustus).


Yak, sudah siap untuk apply Visa Schengen dan pergi ke negera-negara impian kamu di Eropa? Kalo ada pertanyaan, jangan lupa komen aja ya!

P.S. Kalau kamu menemukan perbedaan dokumen atau tata cara saat apply Visa Schengen via Perancis, bisa komen atau hubungi aku ya! Akan aku update post ini?

Putri Dwi Lestari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *